Etika Bisnis dalam Pandangan Islam
Etika Bisnis dalam Pandangan Islam
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang dalam bentuk
jamaknya (ta etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam hal ini etika
berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang baik
dan segala kebiasaan hidup yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke
orang lain dari satu generasi ke generasi yang lain (Arijanto, 2011). Dalam
defenisi yang lebih tegas etika adalah studi yang lebih sistematis tentang
tabiat konsep nilai, baik, buruk, benar, salah dan sebagainya dan prinsip
prinsip umum yang membenarkan kita untuk mengaplikasikannya untuk apa
saja (Badroen, 2006). Baidowi (2001) menyebutkan Etika adalah bagian dari
filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma, atau
moralitas. Oleh karena itu, terdapat perbedaan antara moral dan etika.
Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan
etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik
dan buruk. Melakukan tindakan penipuan terhadap orang lain adalah buruk.
Hal Ini berada pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional
mengapa menipu itu buruk dan apa alasan pikirannya merupakan ranah etika.
Dalam pemikiran Islam etika lebih dipahami sebagai akhlak atau adab
yang bertujuan untuk mendidik moralitas manusia. Akhlak secara Bahasa
berasal dari bahasa Arab, yaitu isim masdar (bentuk infinitif) dari kata
akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, yang berarti al-sajiyah (perangai), al-thabi’ah
(kelakuan, tabi’at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-muru’ah
(peradaban yang baik) (Aminuddin, 2002). Sedangkan secara terminologi
dikemukakan oleh Ulama Akhlak (Mahyudin, 2003) antara lain sebagai
berikut:
1. Menurut Ibnu Miskawaih
Akhlak ialah keadaan jiwa yang selalumendorong manusia berbuat, tanpa memikirkan lebih lama. Jiwa yangmendorong manusia untuk melakukan semua perbuatan yang secaraspontan itu bisa merupakan pembawaan fitrah sejak lahir, tetapi jugadapat diperoleh dengan jalan latihan-latihan dengan membiasakan diri, hingga menjadi sifat kejiwaan yang dapat melahirkan perbuatan yangbaik.
2. Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum al din
Akhlak adalah: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkanbermacam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
3. Abu bakar Jabir Al Jazairy
Akhlak merupakan bentukkejiwaan yang tertanam dalam diri manusia yang menimbulkanperbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercelah dengan disengaja.
4. Muhamad Bin’Ilan Ash-Shadieqy
Akhlak adalah suatupembawaan dalam diri manusia, yang dapat menimbulkan perbuatanbaik, dengan mudah (tanpa dorongan dari orang lain).
5. Al- Qutuby
Akhlak merupakan suatu perbuatanyang bersumber dari adab kesopanannya di sebut akhlak, karenaperbuatan itu termasuk bagian dari kejadiannya.
Dalam pandangan Islam khususnya ekonomi
Islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang saling
bertentangan. Bisnis merupakan simbol dari urusan duniawi namun juga dianggap
sebagai bagian integral dari hal-hal yang bersifat investasi akhirat. Artinya,
jika orientasi bisnis dan upaya investasi akhirat (diniatkan sebagai ibadah dan
merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan), maka bisnis dengan sendirinya
harus sejalan dengan kaidah-kaidah moral yang berlandaskan keimanan kepada
akhirat.
No comments: