GAMBARAN UMUM KABUPATEN TOBA

KABUPATEN TOBA

GAMBARAN UMUM KABUPATEN TOBA

 Secara geografis Kabupaten Toba  terletak di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan topografi  dan kontur tanah datar, landai, bergelombang, miring dan terjal dengan ketinggian antara 300–2200 meter di atas permukaan laut. Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik dengan posisi geografisnya terletak antara 2o03’–2o40’’ LU dan 98o56’’–99o40’ BT dan jumlah penduduk sebanyak ±172.746 jiwa. Sesuai dengan letak geografis Kabupaten Toba yang berada di  garis Khatulistiwa, Kabupaten Toba Samosir tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17oC-29oC dan rata–rata kelembaban udara 85,04%.

Morfologi rupa bumi merupakan pengelompokan bentuk bentang alam berdasarkan rona, kemiringan lereng secara umum dan ketinggiannya, pada satuan morfologi. Satuan morfologi dataran bentuk bentang alam yang didominasi oleh daerah yang relatif datar atau sedikit bergelombang dengan kisaran 0%-5%. Lebih rinci morfologi dataran berkisar 0%-2% dan subsatuan morfologi medan bergelombang dengan kisaran kemiringan lereng 2%-5%. Sedangkan morfologi perbukitan adalah bentang alam yang memperlihatkan relief baik halus maupun kasar, membentuk bukit-bukit dengan kemiringan lereng yang bervariasi, dimana dibagi; landai 5%-15%, perbukitan sedang 15%-40% dan perbukitan terjal dengan kemiringan lebih dari 40%. Keadaan permukaan tanah (topografi) wilayah Kabupaten Toba Samosir sebagian besar adalah berbentuk daerah wilayah yang bergunung dan dataran rendah serta disusul dengan wilayah berbukit dan yang landai (43% daerah miring, 28,75% daerah terjal, 15,26% daerah datar), struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. Sebaran jenis tanah di Kabupaten Toba Samosir didominasi oleh tanah litosol, podsolik, dan regosol, yaitu seluas sekitar 22,34% dari luas total kabupaten yang tersebar di Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Borbor, Nassau dan Habinsaran (Sibosur). Tanah ini sesuai untuk dikembangkan bagi komoditi perkebunan seperti karet, kelapa sawit, dan tanaman keras lainnya. Jenis tanah lainnya yang banyak dijumpai adalah podsolik merah kuning (16,35%), hidromorfik kelabu, glei humus, dan regosol (11,54%). Jenis tanah podsolik merah kuning terdapat di Kecamatan Uluan, Lumban Julu, Porsea, Bonatua Lunasi, Parmaksian dan Balige, serta Tampahan.

Jenis tanah secara umum di Kabupaten Toba Samosir adalah podsolik coklat kelabu, podsolik coklat, dan litosol dimana jenis tanah yang dominan di Kabupaten Toba Samosir ini adalah jenis tanah podsolik coklat (42,92 % dari keseluruhan).  Ketiga jenis tanah tersebut umumnya memiliki sifat yang sama serta biasanya terdapat di daerah pegunungan. Adapun sifat ketiga jenis tanah tersebut yang hampir sama, yaitu:

  • Sangat peka terhadap erosi;
  • Memiliki tingkat keasaman yang tinggi pada lapisan bawah;
  • Tingkat kejenuhan yang tinggi;
  • Struktur tanah yang rendah;
  • Kandungan bahan organik yang rendah.

Rata–rata tinggi curah hujan yang terjadi di Kabupaten Toba Samosir per bulan berdasarkan data pada 3 stasiun pengamatan sebesar 155 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 14 hari. Umumnya curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April sebanyak 260 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 6 hari. Sementara pada bulan Pebruari tingkat curah hujan menurun menjadi 85 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 4 hari hujan. Berdasarkan stasiun pengamatan, Kecamatan Habinsaran merupakan daerah dengan curah hujan yang tertinggi, yakni 200 mm per tahun.

Sesuai dengan Kepmen PU Nomor 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai,  sungai-sungai di Propinsi Sumatera Utara dapat dikelompokkan ke dalam 6 (enam) satuan wilayah sungai (SWS), yaitu SWS Wampu Besitang, SWS Belawan Belumai, SWS Bah Bolon, SWS Asahan (Kabupaten Toba Samosir), SWS Barumun Kualuh, dan SWS Batang Gadis Batang Toru.  Di samping itu terdapat badan air berupa danau yang besar yaitu Danau Toba yang terletak di dataran tinggi di wilayah Tengah. Danau Toba berfungsi sebagai sarana pengairan sawah, pembangkit listrik pada PLTA Lau Renun, peleburan biji nikel PT. Inalum (Asahan 1-2-3), pelestarian alam, dan daerah tujuan wisata bagi Sumatera Utara. Wilayah perkotaan diwakili Kota Balige, topografi  sebagian besar adalah berbukit hingga bergunung. Oleh karena itu, kondisi topografi tersebut merupakan sumber-sumber  air bagi penduduk Kota Balige. Ada beberapa sungai yang mengalir di Kota Balige dan bermuara di Danau Toba, yaitu : Aek Halian (Aek = air; sungai), Aek Pamulingan, Aek Tordong, Aek Samate Asu, dan Aek Lumban Binanga. Penduduk yang tinggal di pedesaan dan berada di daerah kaki perbukitan memanfaatkan air bersih yang bersumber dari mata air, sedangkan penduduk yang bermukim di pinggiran Danau Toba memanfaatkan air danau. 

Visi dan Misi Kabupaten Toba

Visi Kabupaten Toba

Dengan mempertimbangkan kondisi objektif seluruh sumberdaya yang merupakan sumber-sumber terpilih untuk mewujudkan pembangunan Kabupaten Toba ke arah yang lebih baik dan mewakili semua aspirasi masyarakat, disusunlah Visi Kabupaten Toba tahun 2011 s/d 2015 sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Toba  Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba Tahun 2011-2015 yaitu: “Terwujudnya Kabupaten Toba Yang Memiliki Rasa Kasih, Peduli dan Bermartabat“.

Misi Kabupaten Toba

Untuk tercapainya Visi pembangunan Kabupaten Toba Samosir tersebut, maka Misi Kabupaten Toba Samosir ditetapkan sebagai berikut:

  • Mewujudkan pemerintahan yang  bersih dan berwibawa;

  • Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan;

  • Meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia;

  • Meningkatkan pembangunan infrastruktur;

  • Mewujudkan pengembangan ekonomi rakyat;

  • Mengoptimalkan serta memanfaatkan sumber daya alam,

  • Memelihara stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan dinamis.

No comments: